LOVE



Sabtu, 09 Februari 2013

Abangku

Ada sedikit yang berubah dari keadaan ini. Biasanya saja memang abangku jarang ada di rumah, abang slalu sibuk berputar-putar dengan hobinya, kuliahnya, dan segala macam berbau pria (baca: nongkrong alias cangkrukan). Kalo abang ada di rumah, abang slalu suruh aku buat cepet pulang. Terkadang abang sangat cerewet dan menjengkelkan, tapi mungkin ini pembeda antara abang (kakak kandung) dengan kawan" pria ku lainnya. Abangku slalu berkata sedikit kaku padaku. Tapi ya itulah abang, Dibalik kekakuannya itu dia sayang sama aku. Ibuku pun pernah bilang, saat aku di RS, abang slalu menangisi aku, dan sejak itulah aku merasakan betapa sayangnya dia terhadapku. Tapi bila kami (aku n abang) ada di rumah, abang terkesan manja. Dia slalu minta bikin kue lah, kopi lah, atau mungkin sesuatu yg paling dia suka bila aku yg membuatnya,,, what is that? dan jawabannya "Ramen". Mie dengan rasa pedas ini salah satu favorit abang aku. 




Tapi sepertinya keadaan sekarang berubah. Aku di rumah merasa seperti anak tunggal dan kesepian. u know why? ya karena abang aku sekarang lagi KKN di daerah Ranuyoso Kota Lumajang. Abang jarang pulang ke rumah. Sekalipun ke rumah pasti dia pergi ke kampus. Dan ya,, sering terlintas dalam fikiranku,, "apa abang udah makan?" , "apa makanannnya enak? apa makanannya udah mengenyangkan? Apa masih ada kue atau ramen di sana? apa abang tidur nyenyak? gimana penyuluhannya? gimana? gimana? dll" Ya dan yg paling menjengkelkan lagi tiap aku tanya seperti itu, abang slalu bilang. "Tidur nyenyak, makan enak".. Tapi saat abang pulang tubuh abang terlihat smakin kurus, Pasti ada sesuatu yang ia sembunyikan padaku.

Dan terdengar percakapan antara orang tuaku dan abang tentang hal yg aku tanyakan itu. dan ternyata bukan seperti itu kenyataannya. Betapa hati tidak miris mendengarkan itu? Abang pun juga membawa pulang  beberapa lembar uang yang sangat berarti buatku, buat pengobatanku. Kenapa abangku seperti itu? Pantas saja ia mengurungkan niatnya untuk membeli sepeda motor baru. Biasanya abangku termasuk tipe org yg dia harus mendapatkan keinginannya itu. Ga boleh nggak. 

Sorry, #ambil tisu


Abang memang hebat. Dia nggak pernah mau aku sengsaara, aku berfikir maacam-macam,, dia emang yg paling bisa sayang aku dibalik semua sifat menjengkelkannya itu... Abang juga seorang fotografer, dia juga sering mengajakku ke tempat" dimana abang mengambil objek,,, Dari situ abang mengajariku banyak hal,, antara realita dan fiktif.. Abang pernah bilang padaku, "Sebenarnya kita bisa melihat mereka(alam, dunia) pada sebuah lensa kamera dengan indah, tapi lensa yg paling indah untuk melihat mereka (seisi alam,dunia) adalah mata kita dan hati kita." Ya mungkin kata: itu menyejukkan bagiku. ya dan aku tarik kesimpulan bahwa,,, "Katakan dengan Lensa dan nikmati dengan rasa syukur",, oke,, maksud aku Katakan dengan lensa itu artinya,, dengan lensa kita hanya dapat mendiskripsikannya,, tapi dengan mata dan hati kita dapat menikmatinya, dan pernah melihat keindahan alam itu sesuatu yg fantastis.Subhanallah

*Thanks to : abangku*
















0 komentar:

Posting Komentar