Hari ini tepat
pukul 18.00 aku mulai berdandan untuk menghadiri sebuah pesta pernikahan temaan
dekat kekasihku. Setelah kurang dari 1 jam semua telah beres dan tinggal menunggu
kedatangan sang kekasih yang akan menjemput. Pukul 19.10 sang kekasih telah
datang untuk menjemputku dan kita langsung berpamitan untuk menuju ke lokasi
yang tertera pada undangan yang kami bawa.
Tak di sangka kekasihku ini terlihat begitu bersinar malam ini. Aku
bangga dengan dia. Aku pun tersenyum sambil tersipu malu. Sekitar 15 menit
kemudian kami sampai ke tempat itu, terasa ramai canda tawa orang di sana.
Banyak sekali orang yang tak aku kenal di sini. Hanya beberapa orang saja yang
aku kenal. Sembari memegang souvenir yang kami dapatkan kami menuju ke kuade
sang pengantin dan mengucapkan selamat kepada mereka sembari berfoto. Lalu kami
turun dan mencoba mencicipi makanan dan jajanan pasar di sana. Senang sekali
melihat pengantin yang ada di depan mata. Kekasihku pun mencoba membujuk dan
berkata, “ Kira-kira kapan kita akan duduk di sana?” dan aku pun hanya menjawab
dengan senyuman. Lalu kekasihku mengajakku pergi untuk berkenalan dengan
teman-temannya. Namun aku tak mau, aku masih malu dan aku tetap terdiam di tempatku
sambil melihat pengantin yang serasi itu. Sesekali aku pun melihat kekasihku
bercanda dengan teman-teman satu perjuangannya. Aku biarkan saja mereka, anggap
saja itu nostalgia mereka. Aku terus menatap pengantin itu dari kejauhan.
Tiba-tiba ada
seseorang yang tak pernah ku duga hadir kembali di kehidupanku. Dia seseorang
dari masa laluku. Dia menyapaku dan aku hanya tersenyum. Tapi tiba-tiba dia
memelukku da cepat melepaskanku kembali. Dia bilang bahwa aku berubah dan dia
merindukanku. Tuhan aku tahu aku salah. Maafkan aku. Selama ini aku menjaga
ini, tp untuk kali ini aku tidak bisa. Untuk menggenggam atau memeluk kekasihku
saja aku tidak pernah karena aku tahu masih ada jarak sebelum kita menikah.
Tapi saat aku dipeluk pun aku cenderung terdiam, sama seperti aku tak
mengenalnya bahkan aku telah melupakannya. Sembari mengeluarkan handphonenya
dia menelepon seseorang dan sembari itulah kekasihku menghampiriku. Aku tahu
kekasihku marah tapi aku tidak mungkin berdebat di pesta ini. Ternyata Hpku berdering
dan ternyata pria itu yang meneleponku. Entah darimana dia mengetahui nomor
teleponku, tapi aku tetap acuh. Lalu pria itu bilang “itu no.ku, toloang di
save ya? Nanti aku hubungi kamu lagi”. Aku hanya tersenyum. Setelah itu aku
kenalkan pria di sampingku dan ternyata mereka telah kenal satu sama lain.
Kekasihku tidak banyak bicara dan kami langusng pulang. Terasa sesak rasanya.
Kekasihku hanya diam saja di sepanjang perjalanan. Ini tidak seperti dia
biasanya. Mungkin dia marah. Aku pun akan menjelaskannya nanti setelah aku
sampai rumah karena biasanya dia mampir. Tapi ternyata setelah sampai rumah dia
hanya menurunkanku tanpa mengucapkan apa-apa dan pergi tanpa mampir. Aku pusing
bagaimana aku menjelaskannya, semua ini terlalu rumit bagiku. Dan tiba2
kekasihku mengirimkan sebuah pesan singkat yang isinya “Aku tahu apa yang
terjadi tadi. Tapi mengapa kamu tidak menolak pelukan itu tadi. Bukankah kita
saja masih ada jarak? Aku kecewa sekaligus malu dihadapan teman-temanku. Apa
karena dia cinta pertamamu? “ . Bagiku sudah tidak penting lagi cinta pertamaku
itu. Aku mencoba menjelaskannya yang sebenarnya dan bagaimana perasaanku yang
sebenarnya. Tapi untuk saat ini dia bukan pemaaf yang aku kenal. Dia masih
marah dan padaku. Ini juga salahku yang tidak peka terhadap semua ini. Harusnya
aku menjaga perasaanmu. Lalu pesan terakhir yang ia kirimkan “Kamu boleh
berteman dengan pria manapun, tp jangan melampaui batas itu. Aku ga suka”. Akhirnya
aku pun mencoba mengirimkan voice note yang berisi penyesalanku. Sejenak aku
berfikir mengapa banyak sekali masalah yang terjadi dalam hubungan ini. Aku
tahu Tuhan menguji kami. Tapi aku berdoa yang terbaik untuk hubungan ini.
Terimakasih Tuhan telah kau sempatkan aku untuk memiliki kebahagiaan itu
bersamanya lagi J.