SEBAGAI seorang Muslim, ada tiga hal yang harus dilakukan setiap kali kita memasuki pergantian tahun
1. kita wajib bersyukur terhadap umur yang ditambahkan oleh Allah SWT. Betapa banyak saudara-saudara bahkan mungkin keluarga dekat yang tidak bisa menyaksikan pergantian tahun baru, karena keburu dipanggil Allah SWT. Tidaklah tepat merayakan pergantian tahun baru dengan serba hura-hura dan gemerlapan. Sebaiknya kita memeringati pergantian tahun ini dengan lebih banyak terharu.
Seolah-olah di dalam benak dan pikiran kita tertuju kepada Kemahapemurahan Tuhan. Meskipun kita bergelimang dosa, namun Allah SWT tetap menganugerahkan usia yang berlanjut.
2. kita harus memohon ampun kepada Allah SWT terhadap segala dosa dan maksiat yang telah dilakukan di sepanjang tahun ini. Kita harus memperbanyak istighfar dan doa mudah-mudahan Allah SWT mau memutihkan segala dosa dan noda yang pernah diperbuat dalam tahun ini. Kalau perlu di malam pergantian tahun baru ini lebih banyak kita menangis daripada ketawa, apalagi mabuk-mabukan. Orang-orang yang selalu terharu mengenang kesia-siaan hidupnya dan membayangkan banyaknya dosa dan maksiat telah dilakukannya maka itu pertanda Tuhan masih mencintai yang bersangkutan.
3. kita wajib memohon bimbingan dan petunjuk-Nya, agar tahun baru dan tahun-tahun mendatang senantiasa di dalam lindungan Allah SWT. Tahun-tahun mendatang diprediksi sebagai tahun yang penuh power struggle, penuh kekerasan akibat semakin ketatnya persaingan hidup. Berusaha setengah matipun belum tentu meraih harapan dan cita-cita, apalagi kalau hidup ini ditempuh dengan kesia-siaan dan kemalasan. Hanya dengan restu, petunjuk, dan pertolongan Tuhan yang mampu menyelamatkan kita dari berbagai efek samping negatif ketatnya pertarungan di dalam masyarakat.
Tahun baru kali ini mungkin perlu kita membuat penyadaran khusus terhadap semakin maraknya pengguna narkoba, peningkatan kriminal, kekerasan dalam rumah tangga dan di ruang publik, tingginya angka perceraian, maraknya tawuran, meningkatnya pola hidup spekulatis, di mana masyarakat memburu hadiah-hadiah yang ditaburkan oleh sistem kapitalisme pasar bebas. Iklan-iklan semakin banyak dirasuki iblis. Untungnya diimbangi kesadaran baru di dalam masyarakat untuk melakukan penyambutan tahun baru dengan cara melakukan muhasabah di masjid-mesjid, yang secara kualitatif dan kuantitatif semakin meningkat. Kita berharap semoga di tahun-tahun mendatang Allah SWT selalu melindungi dan memberkati kita semua, amin. (Nasaruddin Umar)
1. kita wajib bersyukur terhadap umur yang ditambahkan oleh Allah SWT. Betapa banyak saudara-saudara bahkan mungkin keluarga dekat yang tidak bisa menyaksikan pergantian tahun baru, karena keburu dipanggil Allah SWT. Tidaklah tepat merayakan pergantian tahun baru dengan serba hura-hura dan gemerlapan. Sebaiknya kita memeringati pergantian tahun ini dengan lebih banyak terharu.
Seolah-olah di dalam benak dan pikiran kita tertuju kepada Kemahapemurahan Tuhan. Meskipun kita bergelimang dosa, namun Allah SWT tetap menganugerahkan usia yang berlanjut.
2. kita harus memohon ampun kepada Allah SWT terhadap segala dosa dan maksiat yang telah dilakukan di sepanjang tahun ini. Kita harus memperbanyak istighfar dan doa mudah-mudahan Allah SWT mau memutihkan segala dosa dan noda yang pernah diperbuat dalam tahun ini. Kalau perlu di malam pergantian tahun baru ini lebih banyak kita menangis daripada ketawa, apalagi mabuk-mabukan. Orang-orang yang selalu terharu mengenang kesia-siaan hidupnya dan membayangkan banyaknya dosa dan maksiat telah dilakukannya maka itu pertanda Tuhan masih mencintai yang bersangkutan.
3. kita wajib memohon bimbingan dan petunjuk-Nya, agar tahun baru dan tahun-tahun mendatang senantiasa di dalam lindungan Allah SWT. Tahun-tahun mendatang diprediksi sebagai tahun yang penuh power struggle, penuh kekerasan akibat semakin ketatnya persaingan hidup. Berusaha setengah matipun belum tentu meraih harapan dan cita-cita, apalagi kalau hidup ini ditempuh dengan kesia-siaan dan kemalasan. Hanya dengan restu, petunjuk, dan pertolongan Tuhan yang mampu menyelamatkan kita dari berbagai efek samping negatif ketatnya pertarungan di dalam masyarakat.
Harapan kita kepada segenap masyarakat, khususnya umat Islam Indonesia agar di malam tahun baru yang akan datang, kita peringati dengan kematangan yang ditandai dengan kesadaran meninggalkan pola hidup konsumerisme ke pola hidup penghematan dan kesederhanaan. Semestinya kita lebih banyak berdoa dan muhasabah agar sisa-sisa hidup yang dipinjamkan Tuhan bisa lebih berkah dan pada akhirnya husnul khatimah. Alangkah indahnya jika setiap keluarga menghimpun segenap anggota keluarganya untuk shalat berjamaah seraya memohon berbagai harapan kepada Allah SWT.
Tahun baru kali ini mungkin perlu kita membuat penyadaran khusus terhadap semakin maraknya pengguna narkoba, peningkatan kriminal, kekerasan dalam rumah tangga dan di ruang publik, tingginya angka perceraian, maraknya tawuran, meningkatnya pola hidup spekulatis, di mana masyarakat memburu hadiah-hadiah yang ditaburkan oleh sistem kapitalisme pasar bebas. Iklan-iklan semakin banyak dirasuki iblis. Untungnya diimbangi kesadaran baru di dalam masyarakat untuk melakukan penyambutan tahun baru dengan cara melakukan muhasabah di masjid-mesjid, yang secara kualitatif dan kuantitatif semakin meningkat. Kita berharap semoga di tahun-tahun mendatang Allah SWT selalu melindungi dan memberkati kita semua, amin. (Nasaruddin Umar)